Yukk belajar
“Penentuan Taksiran Kerugian Piutang”
Jumlah taksiran
kerugian piutang dapat ditetapkan :
1. Berdasarkan
jumlah penjualan.
2. Berdasarkan
saldo piutang.
3. Berdasarkan
analisis umur piutang.
Setiap
perusahaan akan memilih salah satu dari ketetapan-ketetapan diatas.
Mari kita bahas
satu persatu dimulai dari
1. Berdasarkan jumalah penjualan à
penjualan saldo kredit ditaksir berapa persen (%) yang tidak bisa ditagih.
Contoh :
Dalam buku besar PT. Allthanshiida
terdapat saldo akun penjualan senilai Rp 745.000.000,00. Taksiran kerugian
piutang ditetapkan 0,5% dari total penjualan. Buat jurnal untuk mencatat
cadangan kerugian piutangnya !
Penyelesaian :
5/1000 x Rp 745.000.000,00 = Rp
3.725.000,00
Kerugian piutangnya Rp 3.725.000,00
Jurnal
:
Metode langsung : B. kerugian piutang Rp 3.725.000,00
Piutang
dagang Rp
3.725.000,00
Metode tidak langsung :
B. kerugian piutang Rp 3.725.000,00
Cadangan kerugian piutang Rp 3.725.000,00
Contoh : Dalam buku besar PD.
Allathanshiida terdapat saldo akun piutang dagang senilai Rp 158.000.000,00.
Cadangan kerugian piutang ( kredit ) Rp 600.000,00. Taksira kerugian piutang
ditetapkan sebesar 3%. Buat jurnal cadangan kerugian piutang dengan metode
tidak langsung !
Jawab :
3/100 x Rp 158.000.000,00 =Rp
4.740.000,00
Kerugian piutang = beban kerugian-
cadangan kerugian
=
Rp 4.740.000,00 - Rp 600.000,00
=
Rp 4.140.000,00
Jurnal Metode tidak langsung :
B. kerugian piutang Rp 4.140.000,00
Cadangan kerugian piutang
Rp 4.140.000,00
3. Berdasarkan
Analisis Umur Piutang dikelompokkan menjadi :
-
Piutang yang belum
jatuh tempo.
-
Piutang yang lewat
jatuh tempo.
Source : my
notes when I studying Accounting