Selamat siang
Readers yang berbahagia. Buat yang lagi ngerjain tugas tentang pengelolaan
bukti transaksi jangan G.A.L.A.U yaa~~ Karena Author hadir dengan sedikit
informasi tentang “ Pengelolaan Bukti Transaksi “ ( ngiklan banget sihh ) #forgeted.
Buat yang gak ada tugas juga bisa dibaca sekedar untuk referensi. Oke Readers
dari pada cuap-cuap langsung aja yaa…Happy Reads !!
Bukti transaksi
adalah formulir yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pada
perusahaan. Bukti transaksi juga diperlukan untuk mendukung transaksi yang
dilakukan perusahaan. Dengan kata lain bukti transaksi adalah merupakan syarat
wajib dalam transaksi perusahaan, jika tidak ada bukti transaksi maka pengeluaran
atau pemasukan pendapatan pada perusahaan akan diragukan keabsahaannya. Bukti
transaksi ada berbagai macam antara lain sbb :
- Kwitansi
- Cek
- Bilyet
Giro
- Faktur
- Nota
Kontan
- Nota
Kredit/Debet
- Bukti
Memorial
(
Untuk bentuk form bukti transaksi dan keterangannya akan Author posting pada
postingan selanjutnya )
Langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam pengelolaan bukti transaksi yaitu :
Bukti transaksi perusahaan harus diarsip
secara rapi menurut tanggal ( dari tanggal awal transaksi ke tanggal akhir
transaksi ) hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengerjaannya.
Sebelum melakukan pengelolaan bukti
transaksi sebaiknya menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
antara lain :
ü Formulir
bukti transaksi
ü ATK
( pensil, bolpoint, penghapus, penggaris dsb .)
ü Komputer
( untuk mengentri data )
ü Alat
hitung ( kalkulator )
2. Analisis
bukti transaksi
Dalam analisis bukti transaksi dibagi
menjadi 2 yaitu ;
- Karakteristik
keabsahaan transaksi
Dalam hal ini bukti transaksi harus memenuhi
keabsahaan formil dan keabsahaan materiil. Keabsahan formil adalah bukti
transaksi harus dilengkapi dengan authorisasi ( tandatangan ) dari pihak-pihak
yang terlibat dalam transaksi tersebut. Sedangkan untuk keabsahan materiil
adalah nilai uang yang dicatat dalam bukti transaksi harus sesuai dengan
perhitungannya.
- Kegiatan
analisis bukti transaksi
Bukti transaksi dapat dicatat apabila
sudah memenuhi keabsahaan formil dan materiilnya.
Kegiatan-kegiatan analisis bukti
transaksi adalah sebagai berikut :
. Menentukan keabsahaan fisik/formil
bukti transaksi.
. Mengidentifikasi jenis transaksi (
apakah sudah sesuai dengan prosedur atau tidak ).
.
Menentukan keabsahaan materiil dari bukti transaksi tersebut ( dengan cara
mengitung ulang perhitungan nilai uang yang ada pada transaksi.
. Mencatat
transaksi-transaksi tersebut kedalam akun-akun buku besar sebagai akibat dari
transaksi tersebut.
- Penyimpanan
bukti transaksi
Setelah bukti transaksi dicatat biasa
nya perusahaan mengarsip bukti-bukti tersebut sebagai rekaman transaksi pada
periode tersebut. Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing dalam
pengarsipan bukti transaksinya. Untuk mempermudah pencarian jika sewaktu-waktu
bukti itu diperlukan kembali biasanya bukti di transaksi simpan pada map folder
yang disusun berdasarkan tanggal. Tiap map folder hanya diisi bukti transaksi
tertentu ( satu bulan atau tiap triwulan ).
Terima kasih atas partisipasinya
Readers~~ Bye…………
Source : Hendry Soemantri book’s, my
Accounting Teacher ( Bapak Ruli Tresno Umoro ) dengan perubahan
Moral Value : “ Pernahkah kita berfikir
hidup itu sulit ? Pasti jawabannya pernah. Kita selalu berfikir hidup itu sulit
karena kita tidak pernah mau bersyukur seandainya kita adalah orang-orang yang
selalu bersyukur niscaya hidup itu akan lebih mudah.” @na_nna95
CREDIT
: rainnbowsky.blogspot.com